TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

TATA TERTIB SISWA/I SMK NEGERI 1 STABAT

1. PAKAIAN

1. Berpakaian praktek pada hari terdapat jam pembelajaran praktek kejuruan.

2. Berpakaian putih dan celana/ rok berwarna abu-abu tetrex 2020 lengkap dengan atribut: nama, sekolah, jurusan, badge merah putih di atas saku dada kiri, dan pakai dasi saat belajar regular di kelas.

3. Berpakaian olahraga dengan identitas SMK Negeri 1 Stabat pada saat olah raga.

4. Berpakaian pramuka pada hari sabtu. 

5. Mengenakan sepatu hitam seluruhnya, bertali hitam dan kaos kaki putih.

6. Memakai topi dan dasi pada saat upacara.

7. Berpakaian lengan panjang bagi putri dan lengan pendek bagi putra.

8. Memakai hijab putih bagi muslimah.

II. TAMPILAN FISIK

1. Panjang rambut putra maksimal 1 cm di sekitar kuping dan belakang, serta bagian atas dan depan maksimal 4 cm untuk putra.
2. Tidak mewarnai rambut baik putra/i. 
3. Tidak menggunakan kosmetika kecuali jurusan yang mensyaratkan dan
memperbolehkannya. 
4. Tidak menggunakan aksesoris seperti gelang kalung.cicin dan anting-anting. 
5. Tidak diperbolehkan bertato.

IV. WAKTU

1. Tiba di sekolah pukul 07.30 WIB untuk bersiap mengikuti KBM yang dimulai pada pukul 07.30 WIB pada hari Senin s/d Sabtu.

2. KBM regular selesai pukul 15.15 WIB pada hari Senin dan 14.45 WIB pada hari Selasa s/d Sabtu.

V.KETENTUAN LAINNYA

1. Wajib mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah. 

2. Tidak diperbolehkan membawa barang apa pun yang tidak berhubungan dengan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi siswa/i yang mengendarai sepeda motor tidak diperkenankan menggunakan knalpot yang dimodifikasi sehingga menimbulkan kebisingan sesuai dengan intruksi Polres Langkat.

4. Kecepatan berkendaran di area sekolah maksimal 20 km/jam.

5. Parkir dengan rapi (sesuai arahan petugas di area parker).

6. Berbahasa Indonesia formal atau bahasa Inggris formal dalam setiap komunikasi formal di sekolah.

VI. PENGEMBALIAN PESERTA DIDIK KEPADA ORANG TUA

1. Peserta didik terbukti melakukan pencurian di kawasan atau di luar sekolah. 2. Mencemarkan nama baik sekolah seperti tidakan asusila, memposting konten tidak wajar dan lain-lain sejenisnya.
3. Melakukan perkelahian atau tawuran di dalam dan di luar sekolah.

KEPEMIMPINAN YANG SEIMBANG

KESEIMBANGAN DALAM KEPEMIMPINAN

وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا فَاَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُّصَدِّقُنِيْٓ  ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْن

Adapun saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku. Maka, utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)-ku. Sesungguhnya aku takut mereka akan mendustakanku.”
(QS.al-Qaṣaṣ [28]:34)

Salah satu permohonan Nabi Musa ketika dinobatkan sebagai utusan Allah saat berada di "Thuwa, lembah yang suci" adalah agar kakaknya, Harun diangkat menjadi nabi.*(QS.al-Qasas[18]:34)* Permohonan ini dikabulkan oleh Allah SWT. _“Sungguh, telah diperkenankan permintaanmu, wahai Musa."_
(QS.Ṭāhā [20]:36)

Tujuan Musa mengajukan Harun adalah untuk memperkokoh barisan dakwah, mendapatkan bahu yang siap memikul beban-beban dakwah ,_"rid'an yushaddiquni/pembantu yang membenarkan dakwahku. (QS.al-Qasas[28]:34).

'Membenarkan dakwah' bukan sekedar membenarkan setiap apa yang disampaikan nabi Musa, tetapi menjadi pembela dakwah baik melalui hujjah maupun pembelaan fisik.Sebagaimana Abu Bakar as-Shiddiq dalam membela dakwah Rasulullah SAW; membenarkan setiap yang disampaikan oleh Rasulullah dan mengorbankan hartanya untuk dakwah.

Mengapa nabi Musa a.s. mengajukan Harun yang notabene keluarganya sendiri,
 _"Wazīran min ahli/pembantu dari keluargaku."(QS.Tāha[29]:20)?

Penopang utama dakwah selalu datang dari keluarga terdekat.Rasulullah sendiri diperintahkan oleh Allah untuk memulai dakwahnya dari lingkaran keluarga terdekat. 
وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ
_Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat._
(Asy-Syu‘arā' [26]:214)

Disamping itu, Harun memiliki kelebihan-kelebihan yang sangat menopang tugas dakwah sang adik. Harun lebih lihai dalam menyampaikan retorika dakwah, _"huwa afsahu minni lisāsan/dia (Harun) lebih fasih daripada aku."(QS.al-Qasas[28]:34)

_Afsahu lisānan_ (lebih faseh lisannya) bukan sekedar lihai  dalam beretorika, tetapi kemampuan memahami karakter dan sifat audiens dakwah (mad'u).Harun tidak pernah meninggalkan Mesir, ia lebih memahami karakter bani Israel dan koptik, penduduk asli Mesir.Sementara Musa cukup lama meninggalkan Mesir dan tinggal di Madyan, kembali ke tanah kelahirannya setelah menikah dengan putri Syu'aib , gadis Madyan.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh nabi Harun, menurut ahli tafsir adalah bahwa Harun  lebih lembut dan lebih mampu menahan emosi. Oleh sebeb itu ketika Musa menarik jenggotnya, Harun hanya mengatakan, _"Wahai putra ibuku, janganlah engkau tarik janggutku dan jangan (pula engkau jambak rambut) kepalaku."(QS.Ṭāhā [20]:94)

Dua nabi bersaudara yang diutus Allah kepada Fir'aun dan bani Israel, bukan hanya bertugas menyampaikan pesan-pesan langit, tetapi dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi pemimpin yang akan memimpin Mesir setelah Fir'aun dan bala tentaranya binasa.

Perpaduan antara karakter Musa yang tegas dan karakter Harun yang lembut,  _'alaihimas salām,_ tentu sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas kenabian dan  kepemimpinan mereka.

Dalam kepemimpinan, kata Ibnu Taimiyah, dibutuhkan perpaduan antara karakter yang tegas dengan karakter yang lembut.Ketika Abu Bakar menjadi khalifah, yang menjadi pendamping khalifah yang terkenal lembut itu adalah Umar bin Khattab, sosok tegas dan pemberani. 

Ketika Umar bin Khattab yang menjadi Amirul Mukminin, maka beliau menggantikan Khalid bin Walid yang dikenal tegas dan pemberani, dengan Abu Ubaidah Ibnul Jarrah yang dikenal lembut.Tujuannya, kata Ibnu Taimiyah, "liya'tadilal amru /agar terjadi equilibrium (keseimbangan) dalam kepemimpinan

By: Abu Ibraz

Menafkahi Keluarga Dengan Cukup - Kajian Hadist


KAJIAN HADITS

Kiat Rumah Tangga Bahagia
Menafkahi dengan Cukup


Dari Mu'awiyah Al Qusyairi radhiyallahu 'anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ

“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah" (HR. Abu Daud, no. 2142).

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwa Hindun binti 'Utbah, istri dari Abu Sufyan, telah datang berjumpa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan itu orang yang sangat pelit. Ia tidak memberi kepadaku nafkah yang mencukupi dan mencukupi anak-anakku sehingga membuatku mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah berdosa jika aku melakukan seperti itu?”

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

خُذِى مِنْ مَالِهِ بِالْمَعْرُوفِ مَا يَكْفِيكِ وَيَكْفِى بَنِيكِ

“Ambillah dari hartanya apa yang mencukupi anak-anakmu dengan cara yang patut." (HR. Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714)

WaLLAAHUa'lam

JANGAN BERLEBIHAN MEMBELA CAPRES

JANGAN BERLEBIHAN MEMBELA CAPRES. KALAU MAU MATI-MATIAN ITU, YA BERJUANG BELA ISLAM

Sering kita sesorang kawan kita bela presiden pilihannya sampai mati-matian padahal sudah bolak balik pemilu selalu tidak sesuai harapan jika sudah terpilih.

Politik dalam sistem sekuler itu machievelli yang tidak kenal halal haram dan tidak ada konsistensi nilai perjuangan. 
Tidak ada yang idealis, semua serba pragmatis.

Apa yang nampak di permukaan, belum tentu menggambarkan keadaan sesungguhnya di belakang panggung layar. 
Jika ada politisi atau partai yang berseteru dan saling menyerang, itu hanya di layar gadget saja. Dibalik layar, mereka bisa saja kongkow bareng sambil menikmati wine.

Seperti yang belum lama ini, Apel Siaga Perubahan NasDem dianggap sebagai seruan perang terbuka oleh Partai NasDem terhadap Jokowi. Padahal itu hanya manuver politik untuk membuat keseimbangan politik baru pasca Johny G Plate yang tersangkut kasus korupsi BTS.

Dan benar saja, acara itu berbuah pertemuan Surya Paloh dan Jokowi.  Padahal pasca Johny G Plate jadi tersangka, Jokowi mengabaikan Surya Paloh.

Yang lebih menarik lagi, Jokowi menanyakan siapa Cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Cawe-cawe Jokowi ini bukan tanpa sebab, mengingat Jokowi butuh bantalan politik dari Presiden berikutnya, siapapun yang menang, tidak harus Ganjar atau Prabowo.

Adalah keliru ketika Deny Indrayana menyatakan Jokowi mendukung Ganjar, mencadangkan Prabowo dan menjegal Anies. Yang sebenarnya terjadi adalah Jokowi mendukung dan mencadangkan semua capres untuk mengamankan dirinya pasca lengser.

Prof. Amien Rais menyatakan, adalah wajar jika Jokowi ketar-ketir, khawatir dirinya dan keluarganya diburu kasus hukum pasca lengser. Mengingat dosa-dosa politik dan kezaliman Jokowi yang memang sangat telanjang diketahui oleh publik.

Untuk mencari bunker perlindungan politik dari kasus hukum yang memburunya, keliru sekali jika Jokowi fanatik ke Ganjar atau Prabowo. Yang benar itu Jokowi harus menyiapkan dukungan kepada semua Capres yang berkontestasi.

Ibarat investasi, Jokowi harus meletakkan telur di semua keranjang. Telur dari keranjang mana saja yang menetas, tetap Jokowi yang akan diuntungkan.

Anies sendiri tidak akan mungkin menolak dukungan Jokowi, dukungan Presiden yang punya alat negara, yang bisa mendukung kemenangannya, baik dengan aktif atau minimal dengan sikap netralnya, mustahil diabaikan.

Penunjukan Budi Arie Setiadji sebagai Menkominfo jelas merupakan investasi politik Jokowi untuk kepentingan Pilpres, yang bisa dijadikan sarana burgaining politik kepada semua capres. 
Siapa yang didukung, tim medsosnya akan aman. 
Siapa yang melawan, tim medsosnya akan dibungkam.

Padahal kampanye era now mustahil kalau hanya menggunakan spanduk, poster dan baliho, juga kampanye manual via pertemuan Akbar. Semua itu kuncinya ada di medsos, karena pesan politik via medsos bisa dikirimkan kepada pemilih secara real time, setiap saat kepada setiap orang di semua tempat.

Jadi, siapapun yang 'die hard' membela Capres dipastikan akan kecewa. Karena capres akan membuat komitmen sendiri secara sepihak, tanpa memerlukan izin pendukungnya. Persis seperti Prabowo yang merapat ke Jokowi dengan mengabaikan seluruh pemilihnya.

Yang tidak kecewa itu yang mendukung Capres karena cuan, buzzer pendukung capres seperti ini hanya peduli kepada uang, tak pernah memikirkan soal konsistensi dan nilai-nilai perjuangan.

Agar tidak kecewa, lebih baik fokus berjuang untuk Islam, untuk agama Allah, untuk penegakan syariat Islam. Karena perjuangan untuk menegakkan syariat Islam, niscaya akan mendapatkan pahala dan ridho Allah dan Allah sekali-kali tidak akan pernah mengabaikan hamba-Nya yang berjuang dan membela Agama-Nya.


oleh : Ahmad Khozinudin

Sejarah Masjid Raya Kejeruan Selesai,

Sejarah Singkat Masjid Raya Kejeruan Selesai 

SELESAI merupakan satu dari 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dengan luas 31.476 kilometer persegi serta wilayah administrasi yang mencakup 13 desa dan 1 Kelurahan. Sejak awal abad ke-20, Kecamatan Selesai berkembang menjadi salah satu daerah penting dan strategis di wilayah Kabupaten Langkat bagian hulu, terutama dari segi sasial-ekonomi dan sosial-politik.

Tidak hanya sekagai daerah penghasil kolang kaling dan gula merah berkualtas nyatanya Kecamatan Selesai jaga menyimpan Masjid  peninggalan bersejarah sebagai bukti kebesaran Kesultanan Langkat di masa lalu

Kejeruan Selesai bagian dari Kesultanan Negeri Langkat yang didirikan oleh Raja Wan Jabar (1750). Setelah Raja Wan Jabar wafat maka anak Sulung  Wan Ahmadsyah menjadi Raja di Kejeruan Selesai (1838). Kemudian dilanjutkan oleh anak Sulungnya yang Bernama Tengku Sulang Kholbarsyah (1901).

Setelah Tengku Sulong Khaibarsyah wafat maka turun ke anaknya yang Bernama Tengku Dahmad. Di Zaman Tengku Dahmad lah didirikan Masjid Kejeruan Selesai dibangun pada tahun 1906 Masehi (1326 Hijriyah). Dan Kemudian dilanjutkan oleh Menantunya Tengku Muhamad Yusuf (Tengku Sentol) yang meninggal dalam Revolusi Sosial 1946. Sampai saat ini tidak di temukan Pusara dari pada Alm Tengku Sentol.

Pada tahun 1966 Masehi (1386 Hijriah) di Masjid Kejeruan Selesai di Renovasi 1 oleh Tengku Burhanudin bin Tengku Zainal Abidin, Renovasi Il oleh dr Lindra Hingga sampai saat ini.