Penemu Rumus Trigonometri, Abul Wafa


Abu Wafa atau Abul Wafa atau Abu Al-Wafa atau nama panjangnya Abu Al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Ibn Abbas al-Buzjani. beliau terlahir di Buzjan, kota Khurasan (negera Iran) yakni pada tanggal 10 Juni 940/328 H. beliau belajar matematika kepada pamannya yakni Abu Abdullah Muhammad Ibn Ataba serta Abu Umar Al-Maghazli. Sedangkan, ilmu geometri yang dikenalnya itu dari Abu Al-Ala’ Ibn Karnib serta dari Abu Yahya Al-Marudi.

Abu Al-Wafa adalah seorang saintis yang memiliki kemampuan serba bisa. Selain beliau jago di bidang matematik, beliau pun juga sangat terkenal sebagai astronom dan insinyur yang populer pada zamannya waktu itu.

pemikira serta kiprahnya beliau di bidang sains, sangat patut diakui oleh peradaban Barat. Bahkan sebagai bentuk dari wujud pengakuan dunia atas jasa beliau yang telah mengembangkan astronomi, organisasi astronomi dunia telah sepakat untuk mengabadikannya dan memberikannya nama yakni salah satu kawah bulan.

Dalam bidang ilmu matematik, Abu Al-Wafa pun banyak memberikan kontribusi (sumbangan) yang sangat penting dalam hal pengembangan ilmu berhitung (matematik) itu.

Menurut ilmuwan islam Kattani.{” Abu Al-Wafa merupakan matematikus terbesar pada abad ke-10 M “}. Betapa tidak, dalam sepanjang masa hidupnya, Abu Al-Wafa telah berjasa dalam melahirkan sederet inovasi yang sangat penting bagi ilmu matematika. Beliau tercatat telah menulis kritikan atas pemikiran oleh Eucklid, Diophantos serta Al-Khawarizmi, Namun sayang sekarang risalah tersebut telah hilang.

Sang ilmuwanpun (Abu Al-Wafa) mewariskan Kitab yang berjudul Al-Kami (Buku Lengkap) yang isinya membahas tentang aritmatika (ilmu hitung) praktis. Tidak hanya itu Abu Al-Wafa juga memberikan kontribusi lain yang pastinya tidak kalah penting dalam bidang ilmu matematik yaitu Kitab Al-Handasa dimana dalam kitab tersebut mengkaji perihal penerapan geometri. Beliau sangat berjasa besar dalam mengembangkan ilmu trigonometri tersebut.

Abu Al-Wafa tercatat sebagai pakar matematikus pertama yang menemukan rumus umum “si nus”. Selain itu juga, sang matematikus ini pun telah memaparkan metode baru dalam membentuk tabel sinus tersebut. Beliau juga membenarkan bahwa nilai sinus 30° (derajat) ke-tempat desimel kedelapan. Yang paling lebih mengagumkan lagi, beliau (Abu Al-Wafa) membuat studi khusus mengenai “ta-ngen” serta menghitung sebuah tabel “ta-ngen” tersebut.

Jika pastinya kita telah mempelajari matematika tentunya kita pernah dengar atau mengenal kata istilah “secan” dan “co secan”. Ternyata, Abul Al-Wafa lah yang pertama kali membuat istilah matematika terebut. Abu Al-Wafa sangat dikenal akan kejeniusannya dalam bidang ilmu geometri. Beliau juga mampu menyelasikan problematika tentang geometri dengan sangat tangkas dan lugas.

Penemuan dari hasil buah pemikiran beliau pun sangat berpengaruh di dunia Barat. Seperti pada abad ke-19 M, pakar ilmuawan barat, Baron Carra de Vaux yang mengambil konsep secan dari ilmu yang dicetuskan oleh Abu Al-Wafa Sang Ilmuwan Islam tersebut. Namun sayangnya, di dunia Islam justru nama beliau sangat tidak populer bahkan jarang terdengar dan nyaris tidak terdengar sama sekali. Bagaimana tidak, hampir pelajaran sejarah dalam peradaban Islam yang diajarkan di negeri ini hanya mengulas serta memperkenalkan sosok Abu Al-Wafa saja. Sungguh ironis negeri ini.

Sang matematikus terhebat pada abad ke-10 itu pun tutup usia yakni pada tanggal 15 Juli 998 di kota Baghdad, Irak. Akan tetapi hasil karya dari beliau serta berbagai pemikirannya tersebut hingga kini masih tetap hidup, Seperti julukannya tersebut.

Abadi di Kawah Bulan
Abu Al-Wafa memang sangat fenomenal. Meski dalam dunia Islam modern kini namanya tidak terlalu dikenal, Akan tetapi di dunia Barat sosok dari Abu Al-Wafa ini justru sangat berkilau. Sangat tidak heran, jikalau sang ilmuwan Muslim (Abu Al-Wafa) itu begitu sangat dihormati dan disegani oleh dunia Barat. dan Orang Barat pun tetap menyebutnya dengan nama sebutan Abul Wafa/ Abu Wafa. Untuk menghormati atas pengabdian dan dedikasi beliau dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu astronomi namanya pun telah diabadikan di “kawah bulan”.

Di antara deretan para ulama dan ilmuwan Islam, hanya terdapat 24 tokoh saja yang hingga kini diabadikan di kawah bulan serta mereka telah mendapatkan pengakuan resmi dari IAU (Organisasi Astronomi Internasional). Ke-24 tokoh Muslim tersebut salah satunya adalah Abul Wafa/ Abu Al-Wafa.
Kebanyakan, pakar ilmuwan Muslim di abadikan di kawah bulan oleh Barat. Kawah bulan Abu Al-Wafa terletak pada koordinat 1.00 Timur, 116.60 Timur. Dan diameter kawah bulan Abul Wafa ini diameternya mencapai 55 km dengan Kedalaman kawah bulan yamg telah mencapai 2,8 km. Pada lokasi kawah bulan beliau (Abu Al-Wafa) sendiri terdapat (terletak) di dekat ekuator bulan.

Matematika ala Abul Al-Wafa/ Abu Wafa
Abu Al-Wafa memiliki kontribusi jasa terbesar dalam bidang studi matematika yaitu “Trigonometri”. Trigonometri sendiri berasal dari istilah atau kata trigonon = “tiga sudut” dan metro = “mengukur”. Ini merupakan sebuah cabang matematik yang berhadapan dengan sudut segitiga serta fungsi trigonometrik itu misalnya sinus (sin), cosinus (cos), dan tangen (tan), yang merupakan sudut istimewa.

Abu Al-Wafa Secara khusus telah dapat dan berhasil menyusun suatu rumus yang hingga kini menjadi identitas dari trigonometri itu sendiri. Inilah rumus yang dihasilkan beliau itu:


sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)
cos(2a) = 1 – 2sin2(a)
sin(2a) = 2sin(a)cos(a)



Selain rumus diatas tersebut, Abul Al-Wafa pun juga telah berhasil membentuk sebuah rumus geometri untuk parabola, seperti berikut ini :

x4 = a and x4 + ax3 = b.

Berbagai Rumus penting tersebut, tentu hanyalah secuil dari hasil pemikiran oleh Abu Al-Wafa yang sampai saat ini masih bertahan. Kemampuan beliau dalam menciptakan berbagai rumus baru pada ilmu matematika, telah membuktikan bahwasanya Abu Al-Wafa adalah pakar matematikus Muslim yang sangat jenius sekali.


Asal Kamera dan Penemu Kamera

Tahukah anda, sesungguhnya kata “kamera” yang hingga saat ini kita kenal ternyata berasal dari bahasa Arab, yaitu “qamara” ! Jauh sebelum bangsa Barat menemukan kamera tersebut, prinsip-prinsip dasar dari pembuatan kamera ternyata telah ditemukan dan dicetuskan oleh seorang pakar sarjana Muslim yakni sekitar 1.000 tahun yang lalu.

Penemu dan pencetus prinsip kerja kamera tersebut adalah seorang sain legendaris tokoh Muslim yang bernama Ibnu al-Haitham. Pada saat akhir abad ke-10 M. beliau (Ibnu Al-Haitham) telah berhasil membuat sebuah kamera obscura pertama kali di seluruh dunia.

Ibnu Al-Haitham atau yang dikenal dengan nama lengkapnya yakni Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham, merupakan seorang pakar ilmuwan Muslim yang ahli di bidang sains, mate¬matika, falak, pengobatan, filsafat, dan geometri. Beliau juga banyak/ seringkali melakukan penyelidikan perihal cahaya, serta beliau pun telah memberikan suatu inspirasi kepada para ahli sains barat seperti misal Bacon, Kepler dan Boger, dalam hal menciptakan sebuah teleskop dan mikroskop.
Sejak kecil Ibnu Al-Haitham (Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham) dikenal memiliki otak yang sangat cerdas. Beliau menempuh pendidikan pertama di tanah kelahirannya. Setelah beranjak dewasa, beliau pun langsung merintis karier sebagai pegawai pada pemerintahan di Basrah (Basrah adalah Kota terbesar kedua di negara Irak). Selanjutnya setelah beberapa lama beliau bekerja dengan pihak pemerintahan di Basrah, beliau pun memutuskan agar menimba ilmunya ke kota Baghdad dan Ahwaz.

Kecintaan beliau terhadap ilmu pengetahuan telah membawanya hingga menuju negara Mesir. Selama di Mesir tersebut, Ibnu Al-Haitham mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukan beberapa pekerjaan penelitian perihal aliran Sungai Nil dan menyalin berbagai buku mengenai falak dan matematika. Kemudian, beliau pun berhasil menempuh study di Universitas Al-Azhar (Kairo-Mesir) yang didirikan oleh Kekhalifahan Fatimiyah. Secara otodidak, beliau mempelajari sampai menguasai beragam disiplin ilmu misalnya ilmu matematika, falak, pengobatan, geometri, filsafat, dan ilmu fisika.

Ibnu Al-Haitham adalah ilmuwan yang suka sekali melakukan berbagai penelitian. Di laboratorium beliau yang sangat sederhana, akan tetapi cukup lengkap di Kota Basra (Irak) tersebut, beliau melakukan berbagai penelitian untuk menetapkan sudut pandang serta sudut pantul, pembekokan cahaya dalam kaca dan air, serta berbagai posisi bayangan di atas cermin-cermin cembung, cekung, datar, dan bulatan yang berbentuk bola. Dari seluruh penelitian itu, Ibnu Al-Haitham telah meletakkan dasar-dasar pembuatan lensa kamera.

Ibnu Al-Haitham juga melakukan berbagai penelitian penting dalam kamera obscura bersama dengan Kamaluddin Al-Farisi. Keduanya itu berhasil meneliti serta merekam fenomena-fenomena kamera obscura. Penemuan tersebut, tentunya berawal ketika keduanya itu lagi mempelajari perihal gerhana matahari. Kajian ilmu optik yang berupa kamera obscura itulah yang telah menjadi dasar dari kinerja kamera yang hingga saat sekarang ini telah banyak digunakan oleh umat manusia.

Teori yang dipecahkan oleh Ibnu Al-Haitham itu telah mampu mengilhami penemuan film yang selanjutnya disambung-sambung serta diputar/ dimainkan kepada para penonton.

Penemuan Ibnu Al-Haitham yang paling sangat populer yaitu mengenai sifat mata yang sebenarnya. Beliau berpendapat bahwasanya sinar cahaya itu bergerak mulai dari obyek kemudian berjalan menuju kemata. Benda akan dapat terlihat sebab ia memantulkan sinar kedalam mata. Retina mata adalah wadah dari penglihatan dan tidak yang mengeluarkan cahaya. Teori yang dilahirkan Ibnu Al-Haitham tersebut telah mampu mematahkan teori penglihatan yang sudah diajukan dua pakar ilmuwan asal Yunani yang benama ptolemaeus dan Euclides pada saat berabad-abad sebelumnya, mereka (ptolemaeus dan Euclides) berpendapat bahwasanya benda terlihat karena memancarkan cahaya.

Ibnu Al-Haitham sangat dikenal sebagai seorang yang teliti dan juga berhati-hati. Secara serius beliau itu mempelajari serta mengkaji seluk-beluk perihal ilmu optik. Beragam teori mengenai ilmu optik tersebut, sudah dilahirkan dan dicetuskannya. Ibnu Al-Haitham pun mencetuskan sebuah teori mengenai berbagai macam fenomena fisik seperti mislanya bayangan, pelangi dan juga gerhana. beliau juga sudah mencetuskan teori mengenai lensa pembesar. Teori itulah yang digunakan oleh para ahli sain di negara Italia dalam menghasilkan kaca pembesar pertama di seluruh dunia.

Ibnu Al-Haitham telah dihargai sebagai Master ilmuwan optika terbesar sepanjang masa, sejajar dengan Witelo dan juga Ptolemeus yang menjadi salah satu perintis ilmu optika dunia. Berkat pemikiran-pemikiran beliau lah, ilmu optika mencapai puncak taraf kemajuan yang sungat mencengangkan. Terutama pada pada abad sekarang ini.

Ibnu Al-Haitham atau nama lengkapnya Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham, wafat di kota Kairo negara Mesir, pada tahun 1039.

Cara Mengecek Calon Peserta Sertifikasi Guru 2014

Bagi guru yang belum mengikuti program sertifikasi khususnya yang telah mengikuti UKG 2013, tahun ini atau 2014 memiliki peluang untuk mengikuti program sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) 2014. 

Saat ini sudah mulai dilaksanakan verifikasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2014 oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP). Mereka yang terjaring dapat mengikuti PLPG.

Tahapannya dimulai dengan verifikasi data, selanjutnya dilaksanakan persiapan dan pelaksanaan UKG bagi calon baru, lalu evaluasi calon tidak lulus PLPG 2013. Terakhir penetapan peserta sertifikasi guru Tahun 2014.

Guru yang mengikuti UKG 2013 dan yang belum terdaftar sebagai peserta sertifikasi 2013 mencapai 380.944 orang. Peserta UKG 2013 dan yang belum terdaftar sebagai peserta sertifikasi 2013 akan berpeluang menjadi peserta sertifikasi 2014 dapat di cek di sergur.kemdiknas.vo.id.

cara melihat calon peserta sertifikasi guru tahun 2014 : 
1. Kunjungi http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/ 
2. Klik menu pencarian yang ada di pojok kanan atas,
3. Masukkan NUPTK
4. Klik ikon pencarian atau enter.

Setelah berhasil akan muncul data guru yang sudah diperbaharui sesuai database. NUPTK.

Jika ada informasi yang tidak sesuai dan ada perubahan bidang .studi sertifikasi, perbaikan data dapat dilakukan operator di Dinas Kabupaten/Kota

Kenapa Pelajaran TIK Dihapuskan dalam Kurikulum 2013?

Kenapa Pelajaran TIK Dihapuskan dalam Kurikulum 2013? Ini Jawabannya!

Beberapa alasan yang terungkap mengapa TIK/KKPI hilang dari Kurikulum 2013 ketika dialog dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (WAMEN) bidang Pendidikan dan Perwakilan PUSKUR (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) diantaranya :
  1. “Anak TK dan SD saja sudah bisa internetan…”
  2. TIK / KKPI bisa integratif (terintegrasi) dengan mata pelajaran lain
  3. Pembelajaran sudah seharusnya berbasis TIK (alat bantu guru dalam mengajar), bukan TIK/KKPI sebagai Mata Pelajaran khusus yang harus diajarkan
  4. Jika TIK/KKPI masuk struktur kurikulum nasional maka pemerintah berkewajiban menyediakan Laboratorium Komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia, dan pemerintah tidak sanggup untuk mengadakannya
  5. Banyak sekolah yang belum teraliri LISTRIK, jadi TIK/KKPI tidak akan bisa diajarkan juga disekolah
Secara normatif alasan-alasan tersebut bisa saja diterima, namun tahukah anda dialog yang terjadi diluar forum resmi tersebut, semua alasan tersebut dapat terbantahkan oleh teman-teman dalam dialog “liar” yang diadakan setelah selesai kegiatan tersebut.
Jika alasannya karena “Anak TK / SD sudah bisa main game dikomputer dan berinternet ria”, maka jika ada yang berpendapat Anak TK/SD pun sudah bisa berbahasa Indonesia karena mereka adalah orang Indonesia, jadi tidak perlu lagi ada Pelajaran Bahasa Indonesia di TK/SD atau tidak perlu lagi ada pelajaran Olahraga karena cukup kasih bola atau buatkan selorotan maka anak sudah berolah raga.
Darimana anak TK/SD bisa main game dan berinternetan ? Bagaimana cara memanfaatkan TIK dengan baik dan benar ? Bagaimana etika penggunaan TIK dst… sulit bahkan tidak bisa didapatkan mereka dengan autodidak.

Pembelajaran abad 21 yang mengarah ke Literacy Informasi mempersyaratkan untuk berbasiskan ICT/TIK, TIK sebagai alat bantu guru dalam mengajar dengan TIK sebagai sebuah mata pelajaran adalah dua hal yang berbeda. Ketika TIK/KKPI bukan lagi sebagai mata pelajaran maka pekerjaan guru akan bertambah, misalnya saja ketika guru bahasa Indonesia memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan deskriptif, disamping mengajarkan teori/materinya tentang bentuk – bentuk laporan deskriptif, guru juga harus mengajarkan bagaimana cara mengetik dan membuat laporan tersebut dikomputer, Inilah yang disebut integratif. Sekarang bagaimana kalau logikanya dibalik, Guru TIK mengajarkan anak-anak cara mengetik di Pengolah Kata (Word misalnya) dan sebagai bahannya bisa berupa laporan deskriptif yang dicari siswa di internet. Singkat kata pelajaran bahasa Indonesia secara keilmuwan juga tidak diperlukan lagi.
Jika TIK/KKPI dianggap akan memberatkan pemerintah karena implikasinya pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarananya maka terkesan pemerintah ingin lepas dari tanggungjawab karena kemanakah anggaran pendidikan yang 20% itu. Padahal jiga logikanya dibalik, karena adanya matapelajaran TIK beberapa tahun terakhir sebagai stimulus bahkan membawa revolusi didalam dunia pendidikan dan pembelajaran, maka TIK akan tetap dipertahankan dan pemerintah akan menganggarkannya, terlebih TIK menjadi persyaratan pergaulan di abad 21 ini, sehinga untuk mengejar ketertinggalan TIK akan dikedepankan tidak hanya sebagai media pembelajaran tetapi sebagai mata pelajaran seperti tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 19.

Dengan adanya TIK sebagai mata pelajaran maka pemerintah secara tidak langsung akan dipaksa untuk membangun infrastruktur listrik dan mengalirkannya hingga pedesaan. Dengan demikian Indonesia akan maju semakin pesat.

Tahukah anda alasan sesungguhnya dibalik RAIBnya TIK dari Kurikulum 2013? Kami mencoba menelusuri Draft Kurikulum 2013 versi terkini (Maret 2013), salah satunya adalah terdapat mata pelajaran prakarya dan lintas peminatan. Ada tambahan beban belajar bagi siswa dan hal tersebut berakibat harus ada mata pelajaran yang dihilangkan. Satu-satunya mata pelajaran yang tingkat resistensinya paling rendah jika harus dihilangkan atau dihapuskan adalah “TIK/KKPI”, Mengapa ?
TIK/KKPI adalah mata pelajaran paling muda dalam struktur kurikulum 2006 (KTSP), sehingga jika “dibunuh” dampaknya tidak akan terlalu besar (kalau yang dihilangkan sejarah/olahraga/lainnya tentu tidak akan berani) mengingat jumlah guru TIK/KKPI murni hanya berkisar 15%, sedangkan 85% sisanya akan dikembalikan ke mata pelajaran induk. Namun terfikirkankah mengapa guru Fisika mengajar mata pelajaran TIK, mungkin sebagian karena tidak adanya guru TIK, namun tidak sedikit pula dikarenakan gurunya berlebih sehingga jika harus balik ke mata pelajaran induk akan menjadi masalah baru. Meskipun akan ada revisi terhadap PP 74 mengenai beban kerja guru, tapi kita tidak tau seperti apakah revisinya.

Disisi lain, hilangnya TIK/KKPI dari kurikulum 2013 tidak hanya akan “membunuh” secara perlahan mata pelajaran TIK (kelas 8,9,11,12 masih ada TIK), akan tetapi akan “membunuh” calon-calon guru TIK yang saat ini sedang dididik di berbagai LPTK(Perguruan Tinggi) yang saat ini membuka Jurusan tersebut. Calon-calon guru TIK ini belum sempat dilahirkan oleh LPTK sudah terancam akan “di aborsi” masal.

Dalam Kurikulum 2013 khususnya di SMA/SMK terdapat peminatan IPA, IPS, Bahasa. Mengapa tidak diberikan peluang ada peminatan TIK, karena tidak sedikit siswa yang ketika lulus dari SMA/SMK langsung bekerja di bidang yang memerlukan penguasaan TIK, dan tidak sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan komputer dan informatika atau sejenisnya. Mengapa pemerintah tak memikirkan akan hal ini?

RUMUS/KODE DAN TATA CARA TOURING

Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang diambil dari rekan rekan blogger yg merupakan bikers community
Semoga bermanfaat.

Hand code (kode tangan):
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

Foot kode (kode kaki):
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api

Horn code (kode klakson) :
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood

Aturan Dasar :
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.

Tata cara pemberangkatan :
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).

Tata cara konvoi :
  1. - dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
  2. - tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
  3. - posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  4. - atur jarak aman sesuai kecepatan
  5. - pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
  6. - tidak melanggar lampu merah
  7. - teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
  8. - nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  9. - hidupkan lampu hazard (opsional)
  10. - tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
  11. - tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
  12. - tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
  13. - tidak saling mendahului
  14. - pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
  15. - usahakan selalu dan tetap tenang
  16. - tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

Tata cara konvoi terputus :
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

Tata cara menghalau penyusup :
- maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

Tata cara peserta mengalami masalah :
- peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
- bila terjadi kecelakaan minor injured :

1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2. korban dirawat sementara
3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu

Bila terjadi kecelakaan major injured :
1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5. RC broadcast berita dan
6. wajib stop touring

  bila terjadi mogok : 1. klotur emergency stop
2. ditangani oleh peserta yang mengerti
3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.

Ibnu Haitham, Sang Penemu Kamera?

   PADA zaman modern seperti sekarang, orang sudah tidak asing lagi dengan salah satu alat untuk mengabadikan objek bernama kamera. Bahkan di era informasi saat ini, kamera seolah-olah sudah menjadi alat yang ‘wajib’ dimiliki setiap orang, karena ukurannya sudah sedemikian ringkas dan terintegrasi dengan alat komunikasi seperti telepon genggam.Namun, tahukah Anda bahwa kamera adalah salah satu karya dari ilmuwan Muslim asal Iraq bernama Ibnu al-Haitham?

Kata ‘Kamera’ sebenarnya berasal dari bahasa arab yaitu kamrah yang berarti ‘ruangan’. Kamrah yang dirancang oleh Ibnu Al-Haitham berfungsi untuk membuat gambar objek jauh di dalam ruangan gelap. Kamrah ini berkembang pesat dari waktu ke waktu, sebagaimana dapat kita lihat pada perkembangan zaman saat ini, berbagai macam jenis kamera diciptakan, mulai dari pocket, semi profesional, hingga yang profesional. Dari kamera ‘analog’ yang membutuhkan film untuk mencetak gambar, hingga kamera digital yang berkembang pesat saat ini.

Pada dasarnya rancangan semua kamera yang ada saat ini, prinsipnya sama dengan rancangan yang digunakan oleh Ibnu Haitham.
Ibnu Haitham atau Alhazen, begitu orang Barat menyebutnya, dunia memberinya gelar kehormatan sebagai “Bapak Optik.” Bernama lengkap Abu Ali Muhammad ibnu Al-Hasan ibnu Al-Haytham. Ia merupakan sarjana Muslim terkemuka yang lahir di Basrah, Iraq pada tahun 965 M.
Penelitiannya tentang cahaya memberikan ilham kepada ahli sains Barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang menciptakan mikroskop serta teleskop. Ibnu Haitham adalah orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai cahaya. Karya tulisnya tak kurang dari 200 judul buku.
Dalam karya monumentalnya, Kitab Al-Manadhir, teori optik pertama kali dijelaskan. Hingga 500 tahun kemudian, teori Ibnu Haitham ini dikutip banyak ilmuwan.Tak banyak orang yang tahu bahwa orang pertama yang menjelaskan soal mekanisme penglihatan pada manusia (yang menjadi dasar teori optik modern) adalah ilmuwan Muslim asal Iraq tersebut.

Selama lebih dari 500 tahun, kitab Al-Manadhir terus bertahan sebagai buku paling penting dalam ilmu optik. Pada 1572, karya Ibnu Haytham ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul “Opticae Thesaurus.”

Ibnu Haitham juga mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Ia memberikan penjelasan yang ilmiah tentang bagaimana proses manusia bisa melihat. Salah satu teorinya yang terkenal adalah ketika ia mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, yaitu Ptolemy dan Euclid.

Namun sayang, karya ilmiahnya hanya sedikit yang tersisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab Al-Manadhir, tidak diketahui lagi rimbanya. Saat ini orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin