5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi

Jaringan Wi-Fi biasanya digunakan secara maksimal untuk keperluan kantor, toko, atau rumah. Dengan menggunakan router, Anda bisa mengakses jaringan Internet dari jarak tertentu, tergantung jangkauan router tersebut.

Tapi, pernah kan kecepatan Wi-Fi Anda terasa lambat? Ini mungkin karena banyaknya pengguna yang nebeng Internetan tanpa izin atau melebihi kemampuan router. Untuk menghindari hal tersebut, situs
Which memberikan solusinya. 
Berikut langkahnya:
 
1. Pasang Password
Jika Wi-Fi di rumah Anda tidak memiliki password, berarti setiap orang yang berada dalam daerah jangkauan bisa mengaksesnya. Bukan hanya akan memperlambat kecepatan kerja internet, tapi bebasnya jaringan Wi-Fi juga bisa membuat komputer yang terhubung dapat diakses oleh peretas.
Untuk menambahkan password pada router, Anda perlu mengakses alamat yang terdapat pada tubuh perangkat. Contohnya, 92.168.1.1. Setelah masuk ke dalam menu setting, Anda baru bisa memasang dan mengganti password pada router.

2. Mengenkripsi Router
Meskipun terdengar seperti proses yang sulit, mengenkripsi router sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Langkahnya sama seperti saat mengganti password router. Setelah masuk pada menu setting, akan ditawarkan pilihan enkripsi WEP, WPA, dan WPA2. Pilih WPA2 untuk standar pengamanan yang paling baru pada router di rumah Anda.

3. Ganti SSID
SSID adalah nama jaringan router di rumah ketika Anda log in ke dalamnya. Biasanya, nama perangkat tergantung pada penyedia broadband. Mengubah nama SSID akan menghindarkan penyimpangan dari keamanan nirkabel.

4. Matikan Guest Network
Beberapa router Wi-Fi membuat jaringan guest network atau jaringan untuk orang lain agar bisa mengakses Internet. Jika guest network aktif, orang lain bisa Internetan tanpa harus menggunakan perangkat yang dipasangkan dengan router, terutama jika password tidak dipasang. Namun, kekuatan sekaligus kelemahan ini relatif, tergantung bagaimana tujuan Anda memasang router.

5. Atur Posisi Router
Aturlah posisi router di rumah Anda untuk memaksimalkan daerah jangkauan jaringan. Pilih posisi di tengah agar seluruh area rumah bisa mendapat akses. Selain itu, jangan lupa matikan router jika sudah tidak dipakai.

Semoga bermanfaat!!

Google: Pemerintah AS Sering Ganggu Kami Soal Data Pengguna

Jangan merasa aman menyimpan data di Google!

Raksasa Internet dunia, Google, merasa dilematis atas permintaan data informasi penggunanya oleh pemerintah AS. Selama kurun tiga tahun belakangan ini, permintaan data informasi makin meningkat.

Menurut data Google, yang dikutip Cnet, Jumat 15 November 2013, selama Januari hingga Juni tahun ini, pemerintah AS telah mengirimkan hampir 11 ribu permintaan informasi data pengguna kepada Google.

Angka permintaan itu sekitar 42 persen dari total permintaan informasi pengguna global. Target yang paling banyak justru berada di AS.
Laporan juga mengungakapkan permintaan informasi pengguna itu meningkat dua kali dalam kurun tiga setengah tahun sejak laporan transparansi Google dirilis.
Kemungkinan jumlah permintaan data pengguna lebih banyak, mengingat Google dilarang untuk membeberkan semuanya.

"Dan jumlah tersebut hanya yang boleh diizinkan untuk dipublikasi," ungkap Google. Dalam keterangannya di blog perusahaan, Direktur Hukum Google, Richard Salgado mengakui memang ada informasi tertentu yang memang tak boleh dipublikasikan. Informasi itu menyangkut keamanan nasional.

"Kami percaya, ini adalah hak Anda untuk mengetahui jenis dan berapa banyak permintaan data masing-masing pemerintah," jelas Salgado. "Namun secara khusus Departemen Kehakiman AS berpendapat kita tak dapat berbagi informasi mengenai yang terkait UU pengawasan intelijen asing (FISA (Foreign Intelligence Surveillance Act). Tapi Anda berhak tahu," tambah dia.

Dalam laporannya, Google memposting empat slide yang menggambarkan permintaan data informasi pengguna secara global. Terdapat satu slide, yang berkaitan dengan informasi FISA, disensor.

Dari permintaan data hampir 11 ribu untuk semester pertama 2013, 68 persen diantaranya merupakan permintaan terkait panggilan tertulis untuk menghadap sidang pengadilan (subpoena) dan 22 persen merupakan surat perintah.

Dalam laporan trasnparansi perusahan pertaman pada 2009 silam, sepanjang Juli sampai Desember 2009, jumlah permintaan informasi pengguna AS mencapai 3580 dari total permintaan global 12539 informasi pengguna.

Sedangkan pada 2012, permintaan data informasi pengguna makin naik. Tercatat untuk AS permintaan mencapai 7969 dari total 20938 permintaan global. [yy/viva.co.id]

Antara Hacker dan Cracker



Saat ini peretasJim Geovedi, Peretas (Hacker) Paling Berbahaya Di Dunia Dari Indonesia. Baca Selengkapnya ... » memiliki citra negatif, ujar Dr. Martin Mink, pakar untuk keamanan teknologi informatika di Universitas Teknik Darmstadt. Padahal seorang “hackerMerespon Aksi Penyadapan, 100 Situs Australia Berhasil Dilumpuhkan Hacker Indonesia. Baca Selengkapnya ... »” dulunya tidak kriminal. “Secara umum peretasJim Geovedi, Peretas (Hacker) Paling Berbahaya Di Dunia Dari Indonesia. Baca Selengkapnya ... » adalah seseorang yang secara intensif mengurus suatu hal atau memahami suatu hal dengan baik.”

Jadi peretasJim Geovedi, Peretas (Hacker) Paling Berbahaya Di Dunia Dari Indonesia. Baca Selengkapnya ... » sebenarnya hanya ingin bermain, menguji batas-batas kemampuan, mencoba sesuatu yang baru. Sebenarnya “cracker”, atau penghancurlah, yang memata-matai orang dan menyebabkan kerugian, jelas Dr. Martin Mink. Bagaimana orang mencuri data dan menerobos sistem sudah diajarkan di Universitas Teknik Darmstad sejak lebih dari 10 tahun lalu. Tetapi untuk tujuan bagus. Dr. Martin Mink mengajar mata kuliah “cracker”, di mana mahasiswa berusaha memecahkan kode pengaman dan menerobos sistem penjagaan.

Lalu bagaimana jika peretas melakukan sesuatu yang ilegal, menjadi Robin Hood dalam dunia digital, dan melumpuhkan situs sebagai protes, tetapi bagi tujuan yang baik? Pada kenyataannya, aktivitas “hackerMerespon Aksi Penyadapan, 100 Situs Australia Berhasil Dilumpuhkan Hacker Indonesia. Baca Selengkapnya ... »” dan “cracker” tidak dapat dibeda-bedakan dengan mudah. Mereka menerobos sistem untuk mencapai tujuan politik dan menyuarakan pendapat.

Prof. Dr. Hartmut Pohl, pengajar mata kuliah Cracker di Hochschule Bonn-Rhein-Sieg yang juga menjadi juru bicara kelompok kerja “Datenschutz und IT-Sicherheit” (Perlindungan Data dan Keamanan Teknologi Informatika) pada perhimpunan Gesellschaft für Informatik e.V. (Masyarakat untuk Informatika) mengemukakan, “Kita tidak boleh sewenang-wenang di internet dan melupakan semua tata krama, atau peraturan, atau undang-undang.”

Baginya, undang-undang kriminal menetapkan kriteria “hackerMerespon Aksi Penyadapan, 100 Situs Australia Berhasil Dilumpuhkan Hacker Indonesia. Baca Selengkapnya ... »” dan “cracker“. Pasal 202 dalam undang-undang kriminal Jerman menyatakan: “Orang yang secara tidak sah mengambil data yang tidak berhak diambil untuk dirinya maupun orang lain, juga data yang secara khusus dijaga keamanannya, dengan cara menerobos penjagaan, dapat diancam penjara hingga tiga tahun atau denda.”

 Tingkatan (Level) Hacker Dari Segi Kemampuan Meretas Sistem 



Kata HackerSitus Pemerintah Kanada dan Chili di Bobol Bocah 12 Tahun, Kerugian Mencapai 660 Juta Rupiah. Baca Selengkapnya ... » mungkin sudah tidak asing lagi di era teknologi modern saat ini. Peretas atau juga disebut hacker (dalam bahasa inggris) adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Pada beberapa kasus, hackerSitus Pemerintah Kanada dan Chili di Bobol Bocah 12 Tahun, Kerugian Mencapai 660 Juta Rupiah. Baca Selengkapnya ... » biasanya diidentikkan dengan hal-hal yang bersifat kriminal di dunia maya (cyber crime). Level hacking (peretasan) dikelompokkan pada tingkat kesulitan pada tiap-tiap aktivitas peretasan tersebut. Ada 5 level atau tingkatan HackerSitus Pemerintah Kanada dan Chili di Bobol Bocah 12 Tahun, Kerugian Mencapai 660 Juta Rupiah. Baca Selengkapnya ... » yang dikategorikan dari segi kemampuan meretas sebuah sistem. Berikut penjelasannya.



1. Lamer
Lamer adalah level hacker tingkat dasar. Pada level ini, hacker menggunakan perangkat lunak trojan, nuke, dan DoS. Mereka adalah orang tanpa pengalaman dan pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang hacker dan ingin menjadi seperti mereka.
2. Script Kiddie
Seperti juga Lamer, pada level ini mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak lepas dari GUI (Graphic User Interface) . Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan pengguna Internet.
3. Developed Kiddie
Level Developed Kiddie ini biasanya aktiv mempelajari dunia hacking. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil. Umumnya mereka masih menggunakan GUI (Graphic User Interface) dan baru belajar hal dasar dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Semi Elite
Pada Level ini, hacker mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi termasuk kelemahannya(vulnerability). Biasanya mereka memiliki sebuah program yang dipakai untuk mengeksploitasi sebuah sistem. Banyak publikasi serangan yangd dilakukan oleh hacker tingkat ini.
5. Elite
Ini adalah level tertinggi dari seorang hacker. Hacker Elite merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka memahami sistem operasi Onside maupun Outside, mampu mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global. Mereka biasanya efisien & terampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman yang dapat memasuki sistem tanpa terdeteksi, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data yang ditemui. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.

Itulah 5 level atau tingkatan dalam dunia hacker. Di level manakah Anda?
Hacker bukan sekedar kemampuan untuk membobol sebuah sistem kemudian mengacak-acak isi didalamnya. Namun kreatifitas dan kemampuan “menganalisa” sebuah sistem yang tidak dimiliki semua orang. Jika Anda mempunyai kemampuan hacking, gunakanlah ilmu Anda untuk hal-hal yang positif.

Sumber : Wikipedia