Arti Istilah Konvensi, Rekonvensi, Eksepsi, dan Provisi

Arti Istilah Konvensi, Rekonvensi, Eksepsi, dan Provisi

Sebenarnya istilah konvensi, rekonvensi, eksepsi, dan provisi tidak hanya ditemui dalam putusan arbitrase saja, tetapi juga dalam putusan perkara perdata di pengadilan. Arbitrase pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengketa perdata tetapi tidak melalui jalur pengadilan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan pengertian arbitrase yang diatur dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU 30/1999”) sebagai berikut:
“Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.”
 Oleh karena itu, istilah konvensi, rekonvensi, eksepsi, dan provisi yang dikenal dalam arbitrase juga sama dengan yang dikenal dalam proses penyelesaian perkara perdata di pengadilan. Selanjutnya, kami akan membahas pengertian istilah-istilah tersebut satu per satu.
 
a.    Rekonvensi
 
Menurut M. Yahya Harahap dalam buku Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan (hal. 468) istilah (gugatan) rekonvensi diatur dalam Pasal 132a HIR yang maknanya rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugatan balasan terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya. Dalam penjelasan Pasal 132a HIR disebutkan, oleh karena bagi tergugat diberi kesempatan untuk mengajukan gugatan melawan, artinya. untuk menggugat kembali penggugat, maka tergugat itu tidak perlu mengajukan tuntutan baru, akan tetapi cukup dengan memajukan gugatan pembalasan itu bersama-sama dengan jawabannya terhadap gugatan lawannya
 
b.    Konvensi
 
Istilah konvensi sebenarnya merupakan istilah untuk menyebut gugatan awal atau gugatan asli. Istilah ini memang jarang digunakan dibanding istilah gugatan karena istilah konvensi baru akan dipakai apabila ada rekonvensi (gugatan balik tergugat kepada penggugat). Di dalam penjelasan Yahya Harahap (hal. 470), Anda dapat menemukan bahwa ketika penggugat asal (A) digugat balik oleh tergugat (B) maka gugatan A disebut gugatan konvensi dan gugatan balik B disebut gugatan rekonvensi.
 
 
c.    Eksepsi
 
Menurut Yahya Harahap (hal. 418), eksepsi secara umum berarti pengecualian, akan tetapi dalam konteks hukum acara, bermakna tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan yang mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima. Tujuan pokok pengajuan eksepsi yaitu agar proses pemeriksaan dapat berakhir tanpa lebih lanjut memeriksa pokok perkara. Eksepsi diatur dalam Pasal 136 Reglement Indonesia yang Diperbaharui (“HIR”).
 
 d.    Provisi
 
Saudara tidak menyebutkan lebih lanjut mengenai istilah provisi, apakah gugatan provisi atau putusan provisi. Yahya Harahap (hal. 884) menjelaskan bahwa gugatan provisi merupakan permohonan kepada hakim (dalam hal ini arbiter) agar ada tindakan sementara mengenai hal yang tidak termasuk pokok perkara, misalnya melarang meneruskan pembangunan di atas tanah yang diperkarakan dengan ancaman membayat uang paksa. Apabila dikabulkan, maka disebut putusan provisionil. Putusan provisionil merupakan salah satu jenis putusan sela.
 
Di dalam penjelasan Pasal 185 HIR disebutkan putusan provisionil yaitu keputusan atas tuntutan supaya di dalam hubungan pokok perkaranya dan menjelang pemeriksaan pokok perkara itu, sementara diadakan tindakan-tindakan pendahuluan untuk kefaedahan salah satu pihak atau ke dua belah pihak. Keputusan yang demikian itu banyak digunakan di dalam pemeriksaan singkat.
 
Putusan provisionil dalam aturan arbitrase dapat ditemui dalam Pasal 32 ayat (1) UU 30/1999:
 
“Atas permohonan salah satu pihak, arbiter atau majelis arbitrase dapat mengambil putusan provisionil atau putusan sela lainnya untuk mengatur ketertiban jalannya pemeriksaan sengketa termasuk penetapan sita jaminan, memerintahkan penitipan barang kepada pihak ketiga, atau menjual barang yang mudah rusak.”
 
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
 
Dasar hukum:
1.    Reglement Indonesia yang Diperbaharui (Herziene Indlandsch Reglement) Staatsblad Nomor 44 Tahun 1941

MENGENAL TUJUH PULUH ENAM MANFAAT KULIT MANGGIS

MENGENAL TUJUH PULUH ENAM MANFAAT KULIT MANGGIS

Mengenal Manfaat Kulit Manggis untuk kesehatan sangatlah banyak selain dari manfaat buah manggis. Dalam artikel Kesehatan Hasbihtc mengenai manfaat kulit manggis tercatat 76 manfaat kulit manggis. Namum sebelum itu alangkah baiknya jika kita mengenai Sejarah Buah Manggis The Queen of Fruits berasal dari Asia Tenggara Manggis juga dikenal sebagai tanaman budidaya yang pertumbuhannya paling lambat dan Asal-usul tanaman manggis ini diduga berasal dari Indonesia tepatnya berasal

Dari Pulau Kalimantan Tanaman manggis menyebar dari Indonesia lalu ke timur sampai ke Papua Nugini dan kepulauan Mindanau Filipina, lalu ke utara menuju Semenanjung Malaysia dan terus menyebar ke Thailand bagian selatan, myanmar, vietnam, dan kamboja. Tanaman manggis ini sudah dikenal oleh peneliti dari negara-negara Barat sejak awal tahun 1631.

Dalam dua abad terakhir, tanaman manggis telah menyebar ke negara-negara tropik lainnya seperti India bagian selatan, Brasil, Amerika Tengah, dan Australia Utara. Yang pertama kali menemukan buah manggis ini adalah penjelajah dari Prancis bernama Laurent Garcin 1683-1751 dan dibudidayakan dengan waktu yang lama di daerah tropik basah. Dan nama dari penemu itulah yang kemudian penamaan latin buah manggis disebut Garcinia Mangostana.

Negara Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati adalah salah satu sentra produksi manggis yang diekspor ke berbagai belahan dunia seperti Amerika dan Eropa. Kulit Manggis menghasilkan senyawa xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari kulit terisolasi dari buah manggis. Tingkat kandungan xanthone mencapai 123,97 mg per ml.

Xanthone memiliki aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan. Senyawa xanthone memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang menghambat proses degenerasi sel. Pada zaman sekarang ini orang mudah terkontaminasi oleh bahan kimia, polusi dan bahan buatan. Xanthone sebagai antioksidan, tetapi juga antikanker.

Berikut adalah penjelasan manfaat kulit manggis untuk kesehatan :

Kulit Manggis Dapat Membantu menyembuhkan borok luka.
Kulit Manggis Dapat Meringankan irritable bowel syndrome
Kulit Manggis Dapat Membantu menghentikan diare.
Kulit Manggis Dapat meringankan peradangan dari usus kecil atau besar
Kulit Manggis Dapat mencegah penyakit radang usus
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah penyakit jantung.
Kulit Manggis Dapat Memperkuat pembuluh darah.
Kulit Manggis Dapat Menurunkan kolesterol LDL.
Kulit Manggis Dapat Menurunkan tekanan darah tinggi.
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah arteriosclerosis.
Kulit Manggis Dapat Meningkatkan energi, dan meningkatkan stamina.
Kulit Manggis Dapat Memperlambat proses penuaan.
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah kerusakan dari penyakit otak
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah batu ginjal.
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah penyakit system syaraf
Kulit Manggis Dapat Mengurangi rasa sakit dari arthritis.
Kulit Manggis Memperbaiki kerusakan dari penggunaan penghilang rasa sakit
Kulit Manggis Dapat Membantu penglihatan mata.
Kulit Manggis Dapat Menurunkan demam.
Kulit Manggis Dapat Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kulit Manggis Dapat Menyembuhkan peradangan.
Kulit Manggis Dapat Meningkatkan komunikasi antara sel-sel.
Kulit Manggis Dapat Mengatasi Kerusakan DNA.
Kulit Manggis Dapat Membantu sistem kelenjar getah bening.
Kulit Manggis Dapat Menjaga fungsi tiroid optimal.
Kulit Manggis Dapat Mengurangi resistensi insulin.
Kulit Manggis Dapat Membantu penurunan berat badan.
Kulit Manggis Dapat Menyembuhkan kerusakan saraf.
Kulit Manggis Dapat Menyeimbangkan sistem endokrin.
Kulit Manggis Dapat Alat-alat sinergi tubuh.
Kulit Manggis Dapat Meringankan wasir.
Kulit Manggis Dapat Membantu menurunkan kadar gula darah rendah
Kulit Manggis Dapat Meringankan penyakit kulit.
Kulit Manggis Dapat Membantu menyembuhkan luka.
Kulit Manggis Dapat Mengatasi keracunan makanan.
Kulit Manggis Dapat Menyembuhkan luka tenggorokan.
Kulit Manggis Dapat Membantu menyembuhkan sariawan.
Kulit Manggis Dapat Perkelahian bau mulut.
Kulit Manggis Dapat Membantu mengurangi migran.
Kulit Manggis Dapat Mengurangi sakit gigi.
Kulit Manggis Dapat Membantu tidur lebih nyenyak.
Kulit Manggis Dapat Mengatasi stess.
Kulit Manggis Dapat Meningkatkan mood dan mengurangi depresi
Kulit Manggis Dapat Mengatasi nyeri otot dan sendi.
Kulit Manggis Dapat Menyembuhkan jerawat dan bekas luka
Kulit Manggis Dapat Menghilangkan bekas gigitan, luka bakar dan keracunan.
Kulit Manggis Dapat Meringankan keseleo, otot dan ketegangan sendi.
Kulit Manggis Dapat Meringankan sakit perut.
Kulit Manggis Bekerja sebagai penghilang rasa sakit hidung mampet .
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah kemandulan.
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah pembesaran prostat.
Kulit Manggis Dapat Meringankan kesulitan buang air kecil.
Kulit Manggis berfungsi Sebagai pencuci perut dgn proses yang lembut.
Kulit Manggis Dapat Minimalkan gejala nyeri sebelum menstruasi.
Kulit Manggis Dapat Meringankan gejala menopause.
Kulit Manggis Dapat Penurunan pembengkakan saat menstruasi.
Meringkan sakit pada otot, ligamen, atau tendon.
Kulit Manggis Dapat Meringankan Asma.
Bisa mencegah gangguan perhatian defisit hiperaktif dan alergi makanan.
Bentuk gigi dan tulang yang lebih kuat.
Kulit Manggis Dapat Mencegah penyakit gusi.
Kulit Manggis Dapat Memberantas TBC.
Mengurangi efek samping dari intoleransi laktosa.
Kulit Manggis Dapat Membantu mencegah disentri.
Membantu mencegah penyakit sistem saraf pusat
Kulit Manggis Dapat Dapat mencegah kanker.
Mencegah gejala yang berhubungan dengan penyakit lupus.
Mengurangi kelemahan otot penyakit yang parah.
Meringankan rasa sakit penyakit yg terjadi pada pergelangan tangan.
Menghapus kulit kering dan bersisik.
Anti-inflamasi dari manggis dapat mengurangi sisik dan penyakit kulit gatal.
Membantu mengobati penyakit kronis yang ditandai oleh aliran asam lambung.
Mengurangi penyakit peradangan kronis yg menyerang struktur tulang belakang.
Membantu mencegah infeksi paru-paru dan pernafasan kronis cyctic fibrosis.
Meringankan sakit akibat penurunan kepadatan tulang dan osteoporosis.
Meringankan radang tenggorokan, emfisema, dan radang paru-paru pneumonia.

Cara Mengolah Kulit Manggis biasa dengan cara membuat jus kulit manggis. Berikut ini adalah langkah-langkah membuatnya

Kupas buah manggis dan ambil kulitnya saja.
Dari bagian kulit manggis, ambil bagian daging kulit, bagian yang paling luar yang keras dibuang saja.
Campur daging kulit manggis dengan air dan ethanol secukupnya dengan jumlah air 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ethanol. Kemudian haluskan dengan blender
Diamkan selama satu hari penuh 24 jam hasil blender kulit manggis tadi.
Saring hasil blender yang sudah disimpan selama satu hari untuk mengambil sarinya.
Sudah siap dikonsumsi, untuk menambah rasa manis bisa ditambahkan madu secukupnya

Demikianlah Ulaasan dari Hasbihtc mengenai Tujuh puluh lebih manfaat manggis dan cara membuat jus kulit manggis Semoga Bisa bemanfaat Baca Juga Manfaat Buah Pala.

Original Posted By Creative Commons License Hasbihtc.com
http://www.hasbihtc.com/mengenal-tujuh-puluh-enam-manfaat-kulit-manggis.html

Coding dan Kebenaran Suatu Berita: Lebih Baik Bicara atau Diam?




Turbo coding adalah sebuah teknik untuk mengoreksi kesalahan yang ditemukan tahun 1993. Teknik ini telah merevolusi dunia coding theory setelah mengalami kelesuan puluhan tahun karena para peneliti "mentok" pada problem memory dan kompleksitas decoding convolutional code. Turbo code kemudian menjadi teknik coding utama pada teknologi 4G (LTE), baik uplink maupun downlink.

Sesungguhnya tidak ada yang "turbo" pada turbo coding. Ini adalah coding biasa, namun rahasianya ternyata bukan pada elemen komponennya, melainkan pada "sistem tukar informasinya" yang diwujudkan dalam bentuk rasio keyakinan (Likelihood ratio=LR). LR ini kemudian menjadi sederhana lagi jika dinyatakan dalam nilai logaritma, disebut sebagai log-likelihood ratio (LLR), karena perkalian akan menjadi penjumlahan dalam domain itu.

LLR inilah yang sangat menarik, karena ia berisi perbandingan keyakinan atas kebenaran sebuah informasi. Jika sebuah komponen yakin bahwa kemungkinan benarnya sebuah berita itu lebih tinggi daripada kemungkinan salahnya, maka komponen itu memberikan LLR positif ke komponen kedua. Bisa kita tuliskan sederhananya sebagai berikut:

Pr(berita=benar|terima berita) > Pr (berita=salah|berita) --> maka nilai LLR Positif..................(1)

Sebaliknya, jika

Pr(berita=salah|terima berita) > Pr (berita=benar|berita) --> maka nilai LLR negatif..................(2)


Gambar 1: Teknik koreksi kesalahan yang bisa berakibat sebagai teknik penyebar kesalahan
(sumber gambar: dokumen pribadi)

Bagaimana nilai LLR ini ditukar, silakan lihat gambar di atas itu. Jadi prinsip kerja turbo code adalah dengan saling menukarkan informasi keyakinan LLR antar komponennya.


Bagaimana mengetahui sebuah berita itu benar atau salah

Di dalam turbo code, berita akan di-decode menggunakan algoritma BCJR, sebuah algoritma yang ditemukan tahun 1974. Di dalam BCJR algorithm ini, ada mekanisme pengecekan dengan menggunakan trellis diagram, yaitu sebuah diagram untuk menganalisa di step mana kira-kira terjadi kesalahan. Nah, dalam konsep kemasyarakatan kita, sebenarnya ada juga "trellis diagram ini", yaitu sebuah sistem yang disebut "tabayun", mengkonfirmasi ke sumber sebelumnya. Trellis diagram adalah seperti ini


Gambar 2: Trellis diagram, bagi kita adalah sebuah konsep tabayun ketika menerima sebuah berita
(sumber gambar: commons.wikimedia.org)

Apakah kita membayangkan efeknya jika menyebarkan berita salah

Hasil koreksi turbo code ditunjukkan oleh gambar berikut ini. Kurva (a) adalah hasil yang terjadi jika kita tanpa memahami kebenaran sebuah berita, tetapi menyebarkannya. Anda lihat error/kesalahannya naik dari 0.01 menjadi 0.5 karena asumsi bahwa berita itu bernilai biner, salah dan benar saja.




Gambar 3: Hasil sharing berita. Note: Hasil ini bisa diprediksi menggunakan teknik yang disebut "EXIT Analysis", yaitu sebuah teknik yang sangat mudah untuk analisis pertukaran informasi antar komponen.
(sumber: dokumen pribadi)

Bagaimana jika kita hanya menyebarkan berita yang benar-benar yakin akan kebenarannya, hasilnya adalah kurva (d), yaitu menuju perbaikan, dari error 0.01 menjadi kurang dari 0.00001 seiring dengan energi yang dikeluarkan atau berjalannya waktu.

Perlunya Diam

Bagaimana jika kita ragu, tidak yakin akan kebenaran atau kesalahan sebuah berita, jawabannya adalah "lebih baik diam". Mengapa? karena nilai dari Pr(berita=benar)=Pr (berita=salah)=1/2, maka LLR=log (0.5/0.5) = log 1= 0, yang artinya harus diam.

Hasilnya ada 2, yaitu
(1) kurva (c): masih bisa memperbaiki keadaan, seiring berjalannya waktu, karena kadang-kadang waktu juga menjadi solusi.
(2) kurva (b): tidak akan merubah keadaan, tetapi minimal tidak menambah keburukan.

Pelajaran yang kita ambil adalah:
Dengan perkembangan teknologi telekokumunikasi, mudah sekali kita mengalami "turbo code" dengan saling sharing informasi. Jika kita tidak yakin akan kebenarannya, lebih baik diam, tidak mensharingnya.

http://www.facebook.com/notes/khoirul-anwar/coding-dan-kebenaran-suatu-berita-lebih-baik-bicara-atau-diam/10151603487607239


mengambil Hikmah Dari Para Sahabat rasul!!

"seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi"
Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.

Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,

“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”

Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.

”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,

“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”

Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.

”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.

“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.

”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”

“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“

“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”

Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,

”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”

‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.

‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin. Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.

‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak. Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya. Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.

Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.

“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas . “Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”

Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.

Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.

“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.

Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.

Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah. Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi
tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.

Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.

Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.

Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”

bersambung