Pulsa Listrik Rp 100 Ribu, Kita dapat berapa?

Pulsa Listrik Rp 100 Ribu Dapatnya Rp 70 Ribu?

Mengenai ucapan PAk Rizal Ramli, yangmenyatakan ada permainan mafia dalam pulsa listrik. Dimana, beli pulsa listrik Rp 100.000 tapi listrik yang didapatkan hanya Rp 70.000.!
Menurut Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, kemungkinan ada salah persepsi atas pernyataan Rizal Ramli. Karena beli pulsa Rp 100.000 tapi dapatnya hanya Rp 70.000, sebenarnya Rp 70.000 itu dalam bentuk jumlah listrik yang didapatkan, yakni 70 kilo Watt hour (kWh).

Begini penjelasan PLN!

Ada konsumen rumah tangga yang daya listriknya 1.300 volt ampere (VA). Ia membeli token (pulsa) listrik Rp 100.000. Berapa kWh listrik yang ia dapatkan? Apa saja yang diperhitungkan dalam pembelian token listrik tersebut?

  1. Administrasi bank Rp 1.600 (Ini tergantung bank/koperasinya).
  2. Biaya materai Rp 0 (karena jumlah pembelian token listrik hanya Rp 100.000)
  3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Rp 2.306. Di sini masing-masing daerah berbeda-beda, Untuk DKI Jakarta PPJ-nya 2,4% dari tagihan listrik
  4. Beli token listrik Rp 100.000 artinya akan kena potongan biaya administrasi dan PPJ (Rp 1.600 + Rp 2.306) = Rp 96.094
  5. Sisa rupiah Rp 96.094 tersebut dibagi Rp 1.352/kWh (tarif listrik untuk golongan 1.300 VA) hasilnya 71,08 kWh.
"Besaran kWh inilah yang dimasukkan ke meteran listrik, yakni untuk Rp 100.000 dapat listriknya 71,08 kWh. Jadi bukan Rp 71.000," jelas Benny Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun.

Jadi, kemungkinan besar yang dimaksud Menko Rizal Ramli beli Rp 100.000 kok dapatnya Rp 70.000, kemungkinan besar adalah 71,08 kWh.

"Kita harus tahu ini, biar tidak merasa di tipu, Rakyat sekarang pakai pulsa listrik.