Antara Hacker dan Cracker
Saat ini peretas memiliki citra negatif, ujar Dr. Martin Mink, pakar untuk keamanan teknologi informatika di Universitas Teknik Darmstadt. Padahal seorang “hacker” dulunya tidak kriminal. “Secara umum peretas adalah seseorang yang secara intensif mengurus suatu hal atau memahami suatu hal dengan baik.”
Jadi peretas sebenarnya hanya ingin bermain, menguji batas-batas kemampuan, mencoba sesuatu yang baru. Sebenarnya “cracker”, atau penghancurlah, yang memata-matai orang dan menyebabkan kerugian, jelas Dr. Martin Mink. Bagaimana orang mencuri data dan menerobos sistem sudah diajarkan di Universitas Teknik Darmstad sejak lebih dari 10 tahun lalu. Tetapi untuk tujuan bagus. Dr. Martin Mink mengajar mata kuliah “cracker”, di mana mahasiswa berusaha memecahkan kode pengaman dan menerobos sistem penjagaan.
Lalu bagaimana jika peretas melakukan sesuatu yang ilegal, menjadi Robin Hood dalam dunia digital, dan melumpuhkan situs sebagai protes, tetapi bagi tujuan yang baik? Pada kenyataannya, aktivitas “hacker” dan “cracker” tidak dapat dibeda-bedakan dengan mudah. Mereka menerobos sistem untuk mencapai tujuan politik dan menyuarakan pendapat.
Prof. Dr. Hartmut Pohl, pengajar mata kuliah Cracker di Hochschule Bonn-Rhein-Sieg yang juga menjadi juru bicara kelompok kerja “Datenschutz und IT-Sicherheit” (Perlindungan Data dan Keamanan Teknologi Informatika) pada perhimpunan Gesellschaft für Informatik e.V. (Masyarakat untuk Informatika) mengemukakan, “Kita tidak boleh sewenang-wenang di internet dan melupakan semua tata krama, atau peraturan, atau undang-undang.”
Baginya, undang-undang kriminal menetapkan kriteria “hacker” dan “cracker“. Pasal 202 dalam undang-undang kriminal Jerman menyatakan: “Orang yang secara tidak sah mengambil data yang tidak berhak diambil untuk dirinya maupun orang lain, juga data yang secara khusus dijaga keamanannya, dengan cara menerobos penjagaan, dapat diancam penjara hingga tiga tahun atau denda.”
Tingkatan (Level) Hacker Dari Segi Kemampuan Meretas Sistem
Kata Hacker mungkin sudah tidak asing lagi di era teknologi modern saat ini. Peretas atau juga disebut hacker (dalam bahasa inggris) adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Pada beberapa kasus, hacker biasanya diidentikkan dengan hal-hal yang bersifat kriminal di dunia maya (cyber crime). Level hacking (peretasan) dikelompokkan pada tingkat kesulitan pada tiap-tiap aktivitas peretasan tersebut. Ada 5 level atau tingkatan Hacker yang dikategorikan dari segi kemampuan meretas sebuah sistem. Berikut penjelasannya.
1. Lamer
Lamer adalah level hacker tingkat dasar. Pada level ini, hacker menggunakan perangkat lunak trojan, nuke, dan DoS. Mereka adalah orang tanpa pengalaman dan pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang hacker dan ingin menjadi seperti mereka.
2. Script Kiddie
Seperti juga Lamer, pada level ini mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak lepas dari GUI (Graphic User Interface) . Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan pengguna Internet.
3. Developed Kiddie
Level Developed Kiddie ini biasanya aktiv mempelajari dunia hacking. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil. Umumnya mereka masih menggunakan GUI (Graphic User Interface) dan baru belajar hal dasar dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Semi Elite
Pada Level ini, hacker mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi termasuk kelemahannya(vulnerability). Biasanya mereka memiliki sebuah program yang dipakai untuk mengeksploitasi sebuah sistem. Banyak publikasi serangan yangd dilakukan oleh hacker tingkat ini.
5. Elite
Ini adalah level tertinggi dari seorang hacker. Hacker Elite merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka memahami sistem operasi Onside maupun Outside, mampu mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global. Mereka biasanya efisien & terampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman yang dapat memasuki sistem tanpa terdeteksi, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data yang ditemui. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
Itulah 5 level atau tingkatan dalam dunia hacker. Di level manakah Anda?
Hacker bukan sekedar kemampuan untuk membobol sebuah sistem kemudian mengacak-acak isi didalamnya. Namun kreatifitas dan kemampuan “menganalisa” sebuah sistem yang tidak dimiliki semua orang. Jika Anda mempunyai kemampuan hacking, gunakanlah ilmu Anda untuk hal-hal yang positif.
Sumber : Wikipedia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
terima kasih sudah berkunjung